
Fase ke 3 ramadhan tinggal hitungan jari...
bulan special ini kan segera pergi berharap tahun depan ku rasakan kembali...
Di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah momen yang baik untuk banyak beramal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mencontohkan hal ini, beliau lebih semangat beramal di akhir-akhir Ramadhan. Ada dua alasan kenapa bisa demikian. Pertama, karena setiap amalan dinilai dari akhirnya. Kedua, supaya mendapati lailatul qadar.berbagai macam cara yang dilakukan umat islam untuk mendapatibdan merasakan malam lailatul qadar... memperbanyak tasbih istigfar sholawat,dzikir dzikir memuji Allah, ada pula yg i`tikaf. Semua makhluk langit diturunkan ke alam dunya.. bagaimana dengan keadaan dunya ??
ada perasaan getir, gloomy, resah .. resah tp bukan berarti takut ...
biasanyalam lailatul qadar disertai semilir angin berhembus,terkadang menciptakan dalam diri dan hati kita semangat namu terkadang hadir kemalasan pula, seumpamanya penglihatan haqiqi kita dibuka bahwasannya di langit ke satu itu kalaulah bagaikan pohon, milyaran malaikat bergelantungan melaksanakan perintah Allah serta segala urusannya, selain itu milyaran bintang, bulan, angin , awan semuanya berdzikrullah... Subhanallah... kemudian hewan hewan dari mulai hewan ter terkecil amoeba bahkan hewan yg tak terlihat sekalipun sampai yang terbesar berzikir pada Allah begitupun tanah batu,pohon pohon segala apa yang kita injak termasuk air ikut berdzikir pada Allah. Jadi saat itu tak ada satupun makhluk Allah yang tak berpartisipasi akan datangnya milyaran malaikat yaitu dengan memperbanyak kalimah kalimah toyyibah, tasbih, shalawat, sehingga Allah swt berfirman barang siapa yang baeribadah pada malam lailatul qdar walaupun hanya satu malam tapi bagaikan beribadah selam seribu bulan, malam lailatul qadar tidak ada yang tahu semua manusia tidak bisa menceritakan apakah ini malam lailatul qadar atau bukan atau seperti apalah apalah kecuali orang orang tertentu yang dikehendakiNYA. Yang mendapatkan malam lailatul qadar itu tak serstus persen dari orang yang mendukduk sujud, yang terus ibadah, terkadang untuk amalan amalan yang tak seberapa seperti tafakur, kadang kadang tadarus berbagai macam manusia melakukan ibadah untuk mendapatkannya dan manusia tidak bisa meyakinkan dengan pasti malam lailatul qadar, sebagian ulama toriqoh, ma`rifah, hakikat sering membicarakan bahwasannya menurut imam Al ghazali yaitu pada malam malam ganjil, dan itu merupakan suatu alarm bahwasannya kebiasaan ulama dulu mendapatkan malam lailatul qadar pada malam malam ganjil tapi tidak menutup kemungkinan di malam malam genap , jadi jangan pilih pilih jangan fokus di yang ganjil saja, saat hendak i.tikaf,ataupun yang lain., ukuran lailatul qadar biasanya tak terterka untuk siapa,tak hanya liahli ibadah saja.. tak akan ada manusia yang mengatakan saya udah dapat malam lailatul qadar, sama halnya dengan nabi isro mi`raj ada yang membenarkan / percaya ataupun tidak, jadi urusan lailatul qadar hati mereka , bentuk hati mereka yang mendapatkan lailatul qadar yang tak bisa diceritakan pada yang lainnya bagaimana kita mendapatkan lailatul qadar, sebab pada malam itu bisa saja kita dapat melihat alam alam yang sebelumnya tak pernah lihat, yang tak bisa diceritakan kepada orang lain, bisa pula melihat wujudnya malaikat, bulan, matahari dan makhluk lainnya atau bisa mendengar dzikirnya air, malaikat dan itu memerlukan mental yang kuat sebab barang siapa yang mendengarkan hal hal tersebut suatu ketakutan bagaikan kita dalam keadaan sendiri mendengarkan dzikrulla sealam dunya oleh telinga kita sendiri tanpa melihat bentuk dan wujudnya,apakah kita udah siap mental? terkadang berfikir bagaimqna orang yang "borangan ":-) jadi lailatul qodar perlu mental yg kuat. sebenarnya mendengar dzikirnya gunung air itu merupakan suatu kenikmatan lebih nikmat dari yang lain kalaupun orang yang mendapatkan lailatul qodar akan merindukan sangat kembalinya ramadhan di tahun yg akan datang .Terkadang kita mah terutama yang sudah berkeluarga ibu ibu bingung saat akan datangnya ramadhan bingunk atas resiko , bingunk menghadapi ekonomi, seperti itu.. orang yang sudah merasakan lailatul qodar timbul kerinduan kerinduan adanya ramadhan lagi rindu bagaimana wujud dan berkahnya ramadhan bagaimana nikmat dan berkah Allah, ingin kembali meraih lailatul qodar yg akan datang, terlebih dalam hidupnya sudah tak mementingkan peta dan gaya hidup karena baginya itu bukanlah suatu kenikmatan, yaitu nikmat sngan alam, nikmat dengan hatinya sendiri dalam dIkirnya pada Allah SWT , jadi jangan sampai kita menutup kemungkinan berfikir kita tak akan mendapatkan Lailatul qadar, kita harus berhusnudzOn jangan memandang dari bentuk wujud kelakuan kita kelakuan seseorang , lailatul qadar itu samar, abstrak, ikhfa, tak pandang , bisa saja orang yang dianggap kita gila sekalipun mendapatkan malam lailatul qadar, bisa pula pada diri kita, tetangga, bisa pada orang yang sedang melayani pembeli dipasar, ataupun yang sedang bersujud , sebab lailatul qadar itu bagi orang yang ikhlas tak memikirkan amaluki amalukum, dan dihadapan Allah tak ada amal kecil amal besar tapi fii qulubikum wa.amalikum dalam keikhlasannya kalaupun seumpamanya di mesjid namun tak ada keikhlasan abbas!! sia sia ..wallahu a`lam apa kita dapat merasakan lailatul qadar, tapi yang sudah booming dan insya Allah jelas lailatul qadar itu terjadi pada malam hari , tapi entah malam yang mana dan malam dimana apa malam yang terjadi dimakkah, eropa ataupun afrika, indonesia sebab malam ukuran lailatul qadar pergantian siang dan malam , dengan demikian kalaupun kitak tak dapat merasakan malam lailatul qadar minimalnya kita ada dalam posisi dzikrullah, bnyak dzikir dan positife thinking serta Bersyukur itu yang sulit dari hal terkecil , kita syukuri dalam hal apapun , alhamdulillah kita masih diberi kesempatan merasakan bulan ramadhan , diberi umur, tak sedikit sebelum ataupun saat ramadhan kembali pada Allah SWT. Malam lailatul qadar benar benar nikmat dalam perkara apapun , termasuk tidur sangat nikmat menjadikan kita malas keluar, kita perhatikan alam biasanya hadirnya semilir angin lembut dati siang yang tak begitu besar, tak membuat kita takut , itulah salah satu ciri bau bau lailatul qadar akan tiba terlihatnya itu bukan dari hirup pikuk makhluk namun alam , pandangi dan rasakan gunung, angin, minimalnya kita ada dalam posisi Allah , dzikrullah bil ikhlas.
Mudah mudahan kita salah satu mukhtar mukhtaroh yang dikehendaki nikmatnya lailatul qadar...
WALLAHUA`LAM BISSOWAB
#malamjum`at #buahGS #haturnuhun #tanpaEYD