KULIAH UMUM BABAK KE-I
KHUTBATU-L-'ARSY PONDOK PESANTREN DARUSSALAM RAJAPOLAH TASIKMALAYA
Darussalam Media Publisher - 13 Agustus 2017 M / 20 Dzulqo’dah 1438 H .
Setelah kegiatan apel tahuanan dengan menggelar acara lomba baris berbaris
antar konsulat kemudian malam harinya dilangsungkan acara kuliah umum babak
ke-1 Pekan Perkenalan Khutbatu-l-'Arsy di Pondok Pesantren Darussalam Rajapolah
Tasimalaya. Acara tersebut di hadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok Pesantren
Darussalam Rajapolah Tasikmalaya Ust.H.Ahmad Deni Rustandi, M.Ag yang di ikuti
oleh guru-guru serta santri dan santriwati Pondok Pesantren Darussalam
Rajapolah Tasikmalaya. Acara Kuliah Umum Babak ke-1 Khutbatu-l-'Arsy Bapak
Pimpinan Pondok menyampaikan materi tentang kepesantrenan diantara poin-poinnya
sebagai berikut :
- Apa
itu Pondok Pesantren ?
- Kenapa
memilih Pesantren ?
- Bagaimana
sejarah Pesantren ?
- Kapan
adanya budaya Pesantren di Indonesia ?
- Kenapa
ada Pesantren ?
- Mengapa
Pesantren yang kalian tuju ?
- Apa
Hakikat Pesantren ?
Mengenai definisi Pesantren, Pesantren merupakan lembaga
pendidikan islam dengan sistem asrama, kiyai sebagai central vigurnya dan
mesjid sebagai titik pusat yang menjiwainya.
Kenapa memilih Pesantren, apakah sebagai tempat transit,
alternatif atau solutif untuk masa depan?. Berbicara sejarah Pesantren,
Pesantren berasal dari bahasa sansekerta Kesantrian artinya tempat
penggemblengan.
Budaya Pesantren ada di Indonesia saat menjelang dan saat
terjadinya walisongo menyebarkan agama islam. Kenapa ada Pesantren ?
Ø Karena murid mendatangi kiyai bukan
kiyai mendatangi murid
Ø Membangun fasilitas belajar, adanya
kobong, asrama.
Ø Menata
sistem pngajian. Kalau dulu ada sistem bandongan, talaqqi, santri melakukan
sorogan ngaji secara langsung dengan kiyainya. Tetapi kini, dengan kemajuan zaman, Pesantren tidak hanya
demikian saja.
Kemudian diantara alasan kenapa Pesantren
yang dituju karena sebagai berikut :
Ø Pesantren
merupakan native culture atau budaya asli indonesia
Ø Karena
Pesantren terjadilah trilogi pendidikan atau dikenal dengan istilah
mutsalatsuttarbiyah atau integrasi tripusat pendidikan yang terdiri dari Tarbiyyatu-l-
madrosiyyah (pendidikan sekolah) , tarbiyatu-l-manziliyyah (pendidikan rumah)
,dan tarbiyyatu-l-bi’ah (pendidikan lingkungan)
Ø Di
Pondok Pesantren ada jiwa dan filsafat
Ø Orientasi
Pesantren adalah kemaslahatan dunia dan akhirat
Ø Lembaga
Pesantren lebih mementingkan tarbiyah daripada ta’lim (pendidikan daripada
pengajaran)
Ø Pesantren
merupakan Learning Society yaitu belajar bermasyarakat
Ø Pesantren
merupakan Self Goverment yaitu mmbina kemandirian
Ø Pesantren
merupakan komunitas berbasis pendidikan
Ø Pesantren
merupakan sekolah berbasis management (pengelolaan).
Selanjutnya,
Hakikat Pesantren adalah isi dan jiwa.
Isi
Pondok Pesantren yang utama adalah Pendidikan, yaitu pendidikan yang bukan
hanya sekedar menyampaikan ilmu tetapi menyampaikan nilai yang berarti
memberikian keteladanan. Bicara mengenai pendidikan, terdapat reward (pujian)
dan punnishment (hukuman). Pendidikan yang dimaksud sebagai perbaikan,
utamanya pendidikan ruhaniyyah/spiritual yang akan menjadikan jiwa yang kuat.
Dalam pendidikan terjadi juga jiwa yang kuat karena adanya penggemblengan,
pembentukan karakter dan jiwa yang bagus serta penciptaan suasana yang baik. Jiwa yang kuat
menentukan filsafat hidup / pedoman hidup seorang santri. Tergantung kepekaan
santri dan guru, sejauh mana memahami hakikat pondok, sejauh mana mengetahui
dan menjalani daya naluri yang kuat terhadap isi pondok. Seorang mukmin yang kuat lebih baik daripada seorang mukmin yang lemah. Diantara ciri orang mukmin yang kuat yaitu :
- Siqqotu-l-Aqidah yaitu memiliki keyakinan yang lurus, bertauhid kepada Allah SWT.
- Iqomatu-l-'Ibadah yaitu menegakkan ibadah yang benar
- Hifdzu-l-Fikroh yaitu menjaga fikiran dari negative thinkink, memiliki pemikiran yang cemerlang
- Siqqotunnafsiyyah yaitu memiliki kepribadian yang lurus, memiliki attitude yang baik dan berakhlakul karimah
- Siqqotu-l-iqtisodiyyah yaitu memiliki ekonomi yang finansial.
Sedangkan
Pelajaran dan Pengetahuan bukan yang utama di Pesantren, itu hanyalah
kelengkapan dan tambahan yang utama adalah Pendidikan Spiritual.
Menurut
penelitian Bapak Dr. Ary Ginanjar Agustian seorang tokoh dan motivator yang
memiliki visi untuk membangun indonesia emas dengan program ESQnya. Salah satu jurus
meningkatkakecerdasan emosional dan spiritual yaitu dengan “ESQ way 165”. Yakni 1 ihsan, 6 rukun iman, dan 5 rukun
islam. Ada 3 potensi yang ada dalam diri manusia :
1.
Kecerdasan
Intelektual (IQ)
Menurut
Stephen R. Covey, IQ adalah kecerdasan manusia yang berhubungan dengan
mentalitas, yaitu kecerdasan untuk menganalisis, berfikir abstrak, bahasa,
visualisasi, dan memahami sesuatu.
2.
Kecerdasan Emosional (EQ)
Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk
memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun
orang lain.
3.
Kecerdasan
Spiritual (SQ)
Kecerdasan
spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks maknayang
lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tin dakan atau jalan
hidupseseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. (Danar Zohar dan
Ian Marshal)
Selain tentang kepesantrenan, Bapak Pimpinan Pondok Pesantren
Darussalam Rajapolah Tasikmalaya Ust. H. Ahmad Deni Rustandi, M.Ag menyampaikan
makna dan tujuan dari kegiatan Khutbatu-l-‘Arsy. Secara etimologi, kata Khutbatu-l-‘Arsy
berasal dari bahasa arab yaitu khutbah dan “Arsy. Khutbah artinya pidato dan
‘Arsy artinya singgasana. Namun maksud
Khutbatu-l-‘Arsy disini adalah bicara tentang hidayah dan taufiq Allah juga
tentang ajaran agama islam, jadi bisa dikatakan sebagai khutbah kebesaran. Kegiatan ini
adalah wujud mengenalkan Pondok kepada para santri baru dan santri lama
serta guru-guru di Pondok Pesantren
Darussalam, supaya mereka lebih mengenal, memahami dan menjiwai kembali tentang
kepondok pesantrenan.
Kegiatan Kuliah umum babak ke-1 Khutbatu-l-‘Arsy Pondok Pesantren
Darussalam Rajapolah Tasikmalaya ditutup dengan do’a dan pengumuman kejuaraan
perlombaan baris berbaris antar konsulat yang langsung disampaikan oleh Bapak
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Ust. H. Ahmad Deni Rustandi, M.Ag.
Sumber : http://www.darussalam-tasik.or.id